Biogas merupakan gas natural yang berasal dari kegiatan
mikroba yang menghasilkan gas metan atau CH4, energi yang dihasilkan cukup
lumayan disamping tidak berbau pembakaran menghasilkan gas yang berwarna biru
yang mempunyai energi pemanasan lebih besar dibanding minyak tanah. Gas metan
sebenarnya berbahaya bagi atmosfir karena dapat melubangi lapisan ozon yang
melindungi permukaan bumi dari jahatnya sinar ultraviolet.
Gas metan umumnya dihasilkan oleh proses anaerobik yang
tidak terdapat oksigen sewaktu prosesnya, walaupun terdapat mikroba yang menghasilkan
gas metan yang berada dalam kondisi aerobik mikroba ini berbahaya bagi
kesehatan atmosfir bumi, sebaiknya
aplikasi produk biogas menggunakan mikroba anaerobik karena lebih dapat
dikontrol.
Biogas merupakan bahan yang berasal sampah organik berasal dari
penguraian asam amino, asam lemak dan turunan dari gula yang berupa asam asetat
dan etanol. Sampah organik banyak mengandung protein, lemak dan karbohidrat,
sebelum mikroba metanogenesis yang merupakan mikroba mengubah menjadi gas metan
polimer protein, lemak dan gula di sederhakan menjadi bagian-bagian kecil dari
polimer dan dipecah lagi sebelum metanogenesis memecah menjadi gas metan. Maka
kita akan melihat bahwa gas metan tidak begitu saja terbentuk karena kegiatan
mikroba tersebut, fermentasi tersebut dapat berlangsung sampai dengan 15 hari,
waktu yang lama untuk menghasilkan gas. Dan terdapat substansi lain seperti
H2S, gas ammonia merupakan ciri dari terpecahnya bahan-bahan organik yang bau
tersebut ikut dengan CO2 yang merupakan juga pelarut untuk essen wewangian.
Keuntungan
dalam produksi Biogas
- Mengurangi gas rumah kaca
Global warming atau pemanasan
global disebabkan oleh emisi CO2 yang berlebihan dari pembakaran bahan bakar
fossil, karena kebutuhan energi yang meningkat dari waktu ke waktu ancaman
pemanasan selalu mengintai. Pemanfaatan sampah organik akan membantu dalam
mengurangi emisi gas yang menyebabkan atmosfir menjadi rusak, karena disetiap
bahan organik yang membusuk terdapat aktivitas mikroorganisme yang melepas
emisi CO2 secara bebas tidak terkontrol dan banyak diantaranya dalam kondisi
sesuai menyebabkan gas metan terproduksi banyak kejadian yang menyebabkan
peledakan tumpukan sampah perkotaan karena semakin lama tumpukan sampah
tersebut semakin padat dalam keadaan kondisi anaerobik. Tidak dimanfaatkannya
gas ini dengan membuangnya ke udara merupakan sumbangan terhadap kerusakan
atmosfir.
- Mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fossil
Bahan bakar fosil dalam jangka
waktu ke depan akan habis, ketergantungan terhadap pembelian bahan bakar fosil
juga merupakan ancaman terhadap perekonomian, karena sifatnya yang terbatas
dalam jangka waktu ke depan harganya semakin meningkat, apalagi digunakan
secara besar-besaran oleh pemerintah untuk pembangkit listrik.
- Mengurangi limbah.
Target kedua dari Disgesi
Anaerobik ini adalah menjadikan sisa dari bahan yang di fermentasikan menjadi
pupuk organik. Seperti yang disebutkan diatas limbah organik yang tidak
dikelola dapat mengakibatkan pencemaran udara dalam jangka panjang. Dan
perlakuan limbah dengan cara membakar merupakan juga sumbangan terhadap
pencemaran udara dalam jangka panjang.
- Lowongan pekerjaan baru
Dalam reaktor yang cukup besar
pekerjaan mengolah limbah dan mengontrol gas yang keluar merupakan sebuah pekerjaan, perlu orang-orang yang
spesifik dalam mengerjakan pekerjaan ini.
- Penggunaan fleksibel dari biogas
Biogas dapat digunakan sebagai
kompor, penerangan dan saat ini dapat digunakan sebagai bahan bakar generator
gas.
- Keuntungan untuk masyarakat petani
Biogas merupakan pengelolaan limbah
organik yang difermentasikan menjadi gas metan, produksi gas metan adalah
karena bahan organik seperti protein, lemak dan karbohidrat telah dipecah
menjadi bagian-bagian kecil seperti asam amino, asam lemak dan asam-asam
lainnya.
Maka limbah dari biogas
tersebut dapat dijadikan pupuk organik, petani tidak perlu lagi membeli pupuk
karena pupuk organik yang dihasilkan dari biogas terjadi dengan sendirinya,
walaupun ada perlakuan tambahan untuk memperbaiki struktur dan memperkaya hara
pupuk tersebut.
Substrat
Biogas
Limbah organik yang dapat digunakan untuk substrat biogas
- · Kotoran Hewan atau kotoran lainnya
- · Limbah pertanian dan Limbah pengolahan hasil pertanian
- · Bahan organik yang dapat dicerna oleh mikroorganisme.
- · Sampah organik perkotaan, yang spesifik adalah limbah perusahaan katering
- · Lumpur kotoran
·
Hasil panen untuk energi (sorgum, tebu, jagung
dan lain-lain)
Penggunaan kotoran hewan sebagai bahan biogas telah lama
dikembangkan dan kelebihan-kelebihan dari kotoran hewan dan kotoran lainnya
sebagai bahan biogas adalah sebagai berikut :
- · Secara natural mengandung bakteri anaerobik.
- · Banyak mengandung air, dapat sebagai perlarut bahan-bahan lainnya.
- · Harganya yang cukup murah
- · Merupakan residu dari peternakan.
Tipe
bahan
|
Kandungan
Organik
|
C:N
|
Berat
Kering
%
|
Berat
basah %
|
Hasil
Biogas
M3*Kg
|
Bahan
lain yang tidak diinginkan
|
Yang
tidak diinginkan lainnya
|
Kotoran sapi
|
Karbohidrat, protein, lemak
|
6-20
|
5-12
|
80
|
0,2 – 0,3
|
Tanah, bulu2, kayu2an
|
Antibiotik, disinfektant, ammonia
|
Kotoran ayam
|
Karbohidrat, protein, lemak
|
3-10
|
10-30
|
80
|
0,35-0,6
|
Bulu unggas, pasir
|
Antibiotik, Disinfektan, ammonia
|
Jerami
|
Karbohirat, lemak
|
80-100
|
70-90
|
80-90
|
0,15-0,35
|
Pasir, kerikil
|
|
Limbah taman
|
Karbohidrat, lemak
|
100-150
|
60-70
|
80-90
|
0,2-0,5
|
Tanah, komponen selulose
|
Pestisida
|
Rumput
|
|
12-25
|
20-25
|
90
|
0,55
|
Kerikil
|
Pestisida
|
Rumput silase
|
|
10-25
|
15-25
|
90
|
0,56
|
Kerikil
|
|
Limbah buah2an
|
|
35
|
15-20
|
75
|
0,25-0,5
|
|
|
Minyak ikan
|
30-50% lemak
|
|
|
|
|
|
|
Alkohol
|
40% alkohol
|
|
|
|
|
|
|
Sisa makanan
|
|
|
10
|
80
|
0,5-0,8
|
Tulang2, plastik
|
Disinfektan
|
Substrat mengandung
jumlah besar lignin, selulosa dan hemiselulosa bisa sebagai pendamping
disgesi bahan yang mempunyai tingkat C:N rendah, biasa dengan kandungan lignin
yang tinggi harus diakukan pre treatment.
Potensi hasil metan adalah kriteria penting untuk mengevaluasi
dari substrat-substrat yang berbeda. Bisa dilihat bahwa kotoran hewan mempunyai
hasil metan yang rendah, maka perlu adanya ko substrat yang berbeda yang
biasanya mempunyai C:N yang tinggi, sehingga harus dilakukan pre treatment
untuk menurunkan C:N sehingga dapat lebih mudah untuk dirombak oleh mikroba.
Proses
Biokimia Biogas.
Proses ini merupakan proses mikrobiologi medekomposisi bahan
organik dalam ketiadaan oksigen. Hasil
utama dari fermentasi ini adalah biogas, dan limbah dari biogas tersebut.
Biogas adalah gas yang dapat terbakar terdiri dari gas metan dan CO2. Limbah
adalah substrat yang terdekomposisi hasil dari produksi biogas.
Ketika proses berlangsung, sangat sedikit panas yang
dihasilkan kontras pada proses dekomposisi aerobik, seperti pada proses
komposting. Energi yang secara kimia menempel dalam substrat, terdapat pada gas
metan.
Formasi biogas adalah dari hasil langkah-langkah proses yang
berkesinambungan, yang material di pecah ke unit yang lebih kecil seperti yang
digambarkan dibawah ini :
Proses terbentuknya biogas secara garis besar adalah :
1Hidrolisis. Hidrolisis merupakan proses penyederhanaan
rantai-rantai molekul besar organik menjadi lebih sederhana. Misalnya seperti
rantai panjang selulosa yang dipotong-potong menjadi 1,4 glukosa. Berbagai
macam mikroba yang mengsekresi enzim hidrolisis yang memotong rantai-rantai
panjang organik.
2Acidogenesis.
Bekerja
ketika produk dari hidrolisis dirubah menjadi asam asetat, karbon
dioksida,hidrogen, gula sederhana, asam-asam lemak, Very Folatile Acids(VFA)
alkohol.
3Acetogenesis.
Produk-produk dari acidogenesis seperti VFA dan alkohol yang mempunyai rantai karbon lebih dari dua menjadi produk yang bisa
dikonversi oleh metanogenesis menjadi gas metan seperti hidrogen, asetat,
karbon dioksida.
4Metanogenesis.
Produksi metan dan karbon dioksida dari produk intermediat adalah dibawa
oleh bakteri metanogenik.
Dibawah ini persamaan sederhananya
Asam asetat
--> Metan + Karbon Dioksida
Karbon Dioksida +Hidrogen --> Metan air
Proses ini merupakan proses yang paling kritis diantara semua proses-proses anaerobik ini, proses yang terbilang paling lambat, proses ini pastinya dipengaruhi oleh komposisi bahan, temperatur, pH dan lain sebagainya.
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar